Selasa, 19 April 2011

Pasti Bisa!!!

Hari kelulusan yang gue nanti-nantikan akhirnya datang juga.

Gue antusias banget menatap masa depan karena sebelumnya gue udah tau kalu gue mendapatkan Indeks Prestasi Komulatif akhir dengan predikat "sangat memuaskan."

Saat itu yang terlintas dipikiran gue pasti gampanglah untuk sekedar bekerja di perusahaan bagus dan terkenal pastinya, ngak perlulah minta tolong sama kerabat untuk nyariin kerjaan buat gue. Mulai deh gue menabur lamaran demi lamaran baik itu lewat pos, email, maupun walk in interview. Gue juga mulai mengikuti banyak interview di berbagai perusahaan yang sudah gue kirimi lamaran kerja.

Alhasil, gue memang sempat lolos tahap seleksi, namun pada akhirnya gue selalu gigit jari karena hampir semua dari mereka bilang kalau gue masih harus banyak belajar agar bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik ditempat lain.

"Arrgh, perih banget, karena gue ngeliat dan banyak mendengar teman-teman gue yang gue pikir dulu ngak akan pernah lebih baik dari gue dalam hal apapun, kini sudah bekerja semuanya. Sedangkan gue apa kabar? Gue masih sibuk bikin-bikin surat lamaran untuk kembali ke perusahaan lain yang lagi open recruitment".

Ngak terasa juga ya sudah tujuh bulan gue nganggur sejak gue lulus. gue mulai berpikir apa sih yang salah dari gue? apa sih yang kurang dari gue? apa sih sebenarnya yang perusahaan cari dari seorang pelamar? pertanyaan-pertanyaan seperti itu kerap kali muncul dan mengganggu otak gue yang mulai dipadati oleh kekuatiran akan hari esok, ketakutan ngak dapet-dapet kerjaan, kegalauan karena ngak mau jadi pengangguran, kecemasan di cap sebagai sarjana abal-abal, dan banyak lagi deh pokoknya.

Intinya gue ngak bisa ngebayangin apa jadinya gue yang sempat begitu sangat percaya dirinya, toh ending nya malah bergabung dengan jutaan pengangguran dari kaum terpelajar (mengenyam pendidikan perguruan tinggi). "Tuhan aku ga mau jadi pengangguran, jerit ku pada Tuhan ketika itu."

Pada saat itu gue mulai deh belajar untuk tidak mengandalkan diri sendiri, karena ternyata nyari kerja itu susah banget. Lebih susah daripada apapun deh bagi gue. Ketika gue buka alkitab, gue nemuin kata-kata yang bener-bener memberi gue motivasi.

Di Matius 6:34 gue dapet Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

 Gue semakin termotifasi ketika gue baca Yeremia 29:11, disana disebut Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Gue pun semakin yakin kalau Tuhan ngak akan membiarkan gue menjadi seorang pengangguran. ketika itu juga gue berteriak dalam hati "Pasti Bisa!!!", gue pasti bisa mendapatkan sebuah pekerjaan yang the best lah, pekerjaan dimana gue bisa mempermuliakan nama Tuhan.

Pendaftaran tes Calon Pegawai Negeri Sipil pun dibuka ketika itu, gue tentunya ga mau kelewatan dan ikut ambil bagian dengan kembali menabur lamaran-lamaran gue. kali ini berbeda dengan sebelumnya, kalau dulu gue ngirim lamaran tanpa gue doain, sekarang gue berdoa dan bener-bener menaruh harapan gue kepada Tuhan sumber pengharapan gue. Karena jika kita ngak punya pengharapan, maka kita sebenarnya sudah kalah.

Gue pegang janji Tuhan tentang hari depan yang penuh harapan, gue melangkah dengan iman ketika mengikuti berbagai seleksi, ujian tertulis tahap 1 dan 2, medical check-up, uji ketrampilan sampai pada akhirnya Tuhan mengijinkan gue untuk mengikuti tes wawancara (interview).

gue sempat merasa kuatir  kala gue ikut tes ketrampilan karena saat itu gue disuruh bikin surat resmi, sementara gue ngak pernah bikin surat apapun (surat lamaran kerja aja gue copy-paste loh). Haduh, nyesel banget gue dulu sekolah ngak bener sampe-sampe bikin surat aja gue ngak bisa. Tapi gue ngak tau apa yang bisa bikin gue tenang, karena saat itu nyokap gue ngomong ke gue "Tuhan itu punya rencana, biar rencana Tuhan nyata dalam hidup Leo. Leo harus percaya dan tetap berdoa ya."


Mukzizat itu nyata man, pada saat pengumuman tahap akhir penerimaan CPNS, gue lihat ada nama gue disana. Sontak seketika itu juga gue bangunin nyokap gue (karena pengumumannya waktu itu jam 23.30) dan kita berdoa bareng, gue sempet nangis disitu karena terharu juga bisa keterima menjadi Calon PNS, pastinya karena kasih karunia Tuhan ke gue.


Mungkin banyak hal yang ngak kita sadari kalau tanpa penyertaan Tuhan dan Kasih Karunia nya, kita ngak akan bisa dapetin hal itu. tapi kita tetep ngotot maju dengan mengandalkan kekuatan kita tanpa membiarkan Tuhan mengerjakan bagiannya. Percaya deh, kita dapat menyelesaikan segala perkara (apapun itu) apabila kita terlebih dahulu menyerahkan segalanya (termasuk perkara) kepada Tuhan, karena dialah yang memberi kita kekuatan.


Dalam hidup ini ngak ada yang ngak bisa, semuanya "Pasti Bisa!!!" kok. Kita ngak akan menjadi sia-sia arena Tuhan udah nyiapin "hari depan yang penuh harapan" buat kita.


God Bless you all.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar